Rabu, 21 Juli 2010

Sabun Sereh POMPIA

satu sabun sereh putih serbaguna yang diproduksi oleh CV. Samudra Semarang, yaitu POMPIA.

PERIJINAN DEPKES :
No PKD 20201800087

KOMPOSISI :
Minyak sawit, minyak kelapa, minyak sere, EDTA, NaOH, Coconut fatty acid dientahnolamide dan Sodium silicate

KEGUNAAN :
• Mencegah flek-flek hitam
• Membuat kulit putih dan bersih
• Menyembuhkan pecah-pecah dan gatal-gatal pada kaki
• Menghilangkan pegal dan linu sehabis mandi
• Menghindari gigitan nyamuk
• Mengurangi kadar minyak pada wajah
• Menghilangkan bau badan
• Sebagai aroma terapi

KEUNGGULAN :
• Sangat efektif membersihkan daki
• Tetap berbusa meskipun tinggal sebesar permen
• Sangat terasa kesetnya

PRODUK
Non olive oil / TANPA minyak Zaitun
• Pompia bentuk kotak ( 160 gr )
• Pompia bentuk bulat ( 80 gr )
• Pompia bentuk segi 8 ( 80 gr )
With olive oil / MENGANDUNG minyak Zaitun
• Pompia bentuk kotak ( 160 gr )
• Pompia bentuk bulat ( 80 gr )
• Pompia bentuk segi 8 ( 80 gr )

KEMASAN 1 DUS :
Kotak berisi 90 biji – berat 16 kg / dus. Bulat dan segi 8 berisi 24 slop, 1 slop = 6 biji ( total 144 bj )– berat 13 kg / dus

Sabun Sereh Aroma Melon & Strawberry


sabun sereh inovasi baru dari CV. Samudra yaitu Sabun Sereh POMPIA dengan aroma MELON dan STRAWBERRY.

PERIJINAN DEPKES :
No PKD 20201800086 untuk strawberry dan PKD 20201800085 untuk melon ( Copy surat tersedia )

KOMPOSISI :
Minyak sawit, minyak kelapa, minyak sere, EDTA, NaOH, Coconut fatty acid dientahnolamide, Sodium silicate dan Strawberry fragrance / Melon fragrance

KEGUNAAN :
• Mencegah flek-flek hitam
• Membuat kulit putih dan bersih
• Menyembuhkan pecah-pecah dan gatal-gatal pada kaki
• Menghilangkan pegal dan linu sehabis mandi
• Menghindari gigitan nyamuk
• Mengurangi kadar minyak pada wajah
• Menghilangkan bau badan
• Sebagai aroma terapi

KEUNGGULAN :
• Sangat efektif membersihkan daki
• Tetap berbusa meskipun tinggal sebesar permen
• Sangat terasa kesetnya

PRODUK
Aroma Melon dan Strawberry hanya diproduksi dalam bentuk bulat

KEMASAN 1 DUS : Bulat berisi 24 slop, 1 slop = 6 biji ( total 144 bj )– berat 12 kg / dus

SABUN SEREH TULIP MAS

salah satu sabun sereh putih serbaguna yang diproduksi oleh CV. Sando Indonesia, yaitu Tulipe Emas.

PERIJINAN DEPKES :
CD POM 0007510854 IDM 00150847

KOMPOSISI :
Minyak sawit, minyak kelapa, minyak sere, EDTA, NaOH, Coconut fatty acid dientahnolamide dan Sodium silicate

MINYAK SEREH KUALITAS EXPORT dan MINYAK ZAITUN IMPORT dari ITALY

KEGUNAAN :
• Mencegah flek-flek hitam
• Membuat kulit putih dan bersih
• Menyembuhkan pecah-pecah dan gatal-gatal pada kaki
• Menghilangkan pegal dan linu sehabis mandi
• Menghindari gigitan nyamuk
• Mengurangi kadar minyak pada wajah
• Menghilangkan bau badan
• Sebagai aroma terapi

KEUNGGULAN :
• Sangat efektif membersihkan daki
• Tetap berbusa meskipun tinggal sebesar permen
• Sangat terasa kesetnya


KEMASAN 1 DUS :
- Kotak berisi 90 biji – berat 15 kg / dus
- Bulat berisi 24 slop, 1 slop = 6 biji ( total 144 bj )– berat 12 kg / dus

CARA MEMBUAT SABUN

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak.
Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.

Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut:

Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :

C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH -> C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR

Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.

Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.

Bahan Baku: Minyak/Lemak

Minyak/lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dari gliserol. Pada proses pembuatan sabun, jenis minyak atau lemak yang digunakan adalah minyak nabati atau lemak hewan. Perbedaan antara minyak dan lemak adalah wujud keduanya dalam keadaan ruang. Minyak akan berwujud cair pada temperatur ruang (± 28°C), sedangkan lemak akan berwujud padat.

Minyak tumbuhan maupun lemak hewan merupakan senyawa trigliserida. Trigliserida yang umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun memiliki asam lemak dengan panjang rantai karbon antara 12 sampai 18. Asam lemak dengan panjang rantai karbon kurang dari 12 akan menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan rantai karbon lebih dari 18 akan membuat sabun menjadi keras dan sulit terlarut dalam air. Kandungan asam lemak tak jenuh, seperti oleat, linoleat, dan linolenat yang terlalu banyak akan menyebabkan sabun mudah teroksidasi pada keadaan atmosferik sehingga sabun menjadi tengik. Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih rendah daripada asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi.

Jenis-jenis Minyak atau Lemak

Jumlah minyak atau lemak yang digunakan dalam proses pembuatan sabun harus dibatasi karena berbagai alasan, seperti : kelayakan ekonomi, spesifikasi produk (sabun tidak mudah teroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut), dan lain-lain. Beberapa jenis minyak atau lemak yang biasa dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya :

  1. Tallow. Tallow adalah lemak sapi atau domba yang dihasilkan oleh industri pengolahan daging sebagai hasil samping. Kualitas dari tallow ditentukan dari warna, titer (temperatur solidifikasi dari asam lemak), kandungan FFA, bilangan saponifikasi, dan bilangan iodin. Tallow dengan kualitas baik biasanya digunakan dalam pembuatan sabun mandi dan tallow dengan kualitas rendah digunakan dalam pembuatan sabun cuci. Oleat dan stearat adalah asam lemak yang paling banyak terdapat dalam tallow. Jumlah FFA dari tallow berkisar antara 0,75-7,0 %. Titer pada tallow umumnya di atas 40°C. Tallow dengan titer di bawah 40°C dikenal dengan nama grease.
  2. Lard. Lard merupakan minyak babi yang masih banyak mengandung asam lemak tak jenuh seperti oleat (60 ~ 65%) dan asam lemak jenuh seperti stearat (35 ~ 40%). Jika digunakan sebagai pengganti tallow, lard harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu untuk mengurangi ketidakjenuhannya. Sabun yang dihasilkan dari lard berwarna putih dan mudah berbusa.
  3. Palm Oil (minyak kelapa sawit). Minyak kelapa sawit umumnya digunakan sebagai pengganti tallow. Minyak kelapa sawit dapat diperoleh dari pemasakan buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit berwarna jingga kemerahan karena adanya kandungan zat warna karotenoid sehingga jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun harus dipucatkan terlebih dahulu. Sabun yang terbuat dari 100% minyak kelapa sawit akan bersifat keras dan sulit berbusa. Maka dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, minyak kelapa sawit harus dicampur dengan bahan lainnya.
  4. Coconut Oil (minyak kelapa). Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang sering digunakan dalam industri pembuatan sabun. Minyak kelapa berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging buah yang dikeringkan (kopra). Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, terutama asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik. Minyak kelapa juga memiliki kandungan asam lemak kaproat, kaprilat, dan kaprat.
  5. Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit). Minyak inti kelapa sawit diperoleh dari biji kelapa sawit. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak yang mirip dengan minyak kelapa sehingga dapat digunakan sebagai pengganti minyak kelapa. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dan asam lemak rantai pendek lebih rendah daripada minyak kelapa.
  6. Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin). Minyak sawit stearin adalah minyak yang dihasilkan dari ekstraksi asam-asam lemak dari minyak sawit dengan pelarut aseton dan heksana. Kandungan asam lemak terbesar dalam minyak ini adalah stearin.
  7. Marine Oil. Marine oil berasal dari mamalia laut (paus) dan ikan laut. Marine oil memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang cukup tinggi, sehingga harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan baku.
  8. Castor Oil (minyak jarak). Minyak ini berasal dari biji pohon jarak dan digunakan untuk membuat sabun transparan.
  9. Olive oil (minyak zaitun). Minyak zaitun berasal dari ekstraksi buah zaitun. Minyak zaitun dengan kualitas tinggi memiliki warna kekuningan. Sabun yang berasal dari minyak zaitun memiliki sifat yang keras tapi lembut bagi kulit.
  10. Campuran minyak dan lemak. Industri pembuat sabun umumnya membuat sabun yang berasal dari campuran minyak dan lemak yang berbeda. Minyak kelapa sering dicampur dengan tallow karena memiliki sifat yang saling melengkapi. Minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat dan miristat yang tinggi dan dapat membuat sabun mudah larut dan berbusa. Kandungan stearat dan dan palmitat yang tinggi dari tallow akan memperkeras struktur sabun.

Bahan Baku: Alkali

Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH, Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines. NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras. KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu soda/natrium karbonat) merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak).

Ethanolamines merupakan golongan senyawa amin alkohol. Senyawa tersebut dapat digunakan untuk membuat sabun dari asam lemak. Sabun yang dihasilkan sangat mudah larut dalam air, mudah berbusa, dan mampu menurunkan kesadahan air. Sabun yang terbuat dari ethanolamines dan minyak kelapa menunjukkan sifat mudah berbusa tetapi sabun tersebut lebih umum digunakan sebagai sabun industri dan deterjen, bukan sebagai sabun rumah tangga. Pencampuran alkali yang berbeda sering dilakukan oleh industri sabun dengan tujuan untuk mendapatkan sabun dengan keunggulan tertentu.

Bahan Pendukung

Bahan baku pendukung digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil saponifikasi (pegendapan sabun dan pengambilan gliserin) sampai sabun menjadi produk yang siap dipasarkan. Bahan-bahan tersebut adalah NaCl (garam) dan bahan-bahan aditif.

  1. NaCl. NaCl merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun. Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena kandungan NaCl yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras struktur sabun. NaCl yang digunakan umumnya berbentuk air garam (brine) atau padatan (kristal). NaCl digunakan untuk memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak mengalami pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi, sedangkan sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari besi, kalsium, dan magnesium agar diperoleh sabun yang berkualitas.
  2. Bahan aditif. Bahan aditif merupakan bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sabun yang bertujuan untuk mempertinggi kualitas produk sabun sehingga menarik konsumen. Bahan-bahan aditif tersebut antara lain : Builders, Fillers inert, Anti oksidan, Pewarna,dan parfum.

(sumber)

Selasa, 20 Juli 2010

SABUN SEREH BUNGA BAKUNG ABADI SEMARANG



KLASIFIKASI PRODUK

- Produk Halal
- Mengandung 80% Herbal Alamani
- Kualitas stabil dan terjaga
- Menggunakan bahan kualitas eksport
- Tanpa Efek Samping

KOPOSISI
- Minyak Sawit
- Minyak Kelapa
- Minyak Sereh
- EDTA
- NaOH
- Coconut Fatty acid Dietahnolamide
- Sodium Silicate
- Olive Oil ( Minyak Zaitun )
- Susu Nabati

KHASIAT DAN KEGUNAAAN
- Menghilangkan flek-flek hitam diwajah
- Mengurangi kadar minyak
- Menghilangkan Pegal linu
- Membantu agar kulit tetap halus dan bersih
- Mengusir nyamuk
- Menghaluskan kulit pecah pecah pada kaki
- Menghilangkan bekas luka di kulit
- Mengilangkan bau badan / biang keringat
- Sebagai aroma terapy herbal

ULASAN SECARA UMUM
MINYAK SEREH

Minyak serah yang terkandung dalam sabun ini mempunyai efek tonik positif bagi tubuh, bisa mengurangi rasa nyeri, dan juga baik untuk anti defresan, kelelahan, pegal linu , dan juga bisa menambah daya imun tubuh kita untuk melawan infeksi sehingga sering digunakan secara umum dalam pembuatan herbal dan aroma terapy
Astringent dalam minyak sereh bisa digunakan sebagai deodorant alami, mengurangi keringat pada kaki, mengobati telapak kaki yang pecah pecah, mengatasi pori -pori wajah yang membesar dan mengencangkan kulit wajah
Minyak Atsiri yang terkandung dalam minyak sereh terbukti bisa mengusir nyamuk atau serangga

MINYAK ZAITUN
beribu ribu tahun terbukti menjadi manfaat salah satu rahasia merawat tubuh, jika dioleskan di kepala minyak zaitun akan membantu menyuburkan rabut sehingga membuatnya lebih hitam dan lebat. Hal ini lah yang konon dipraktekkan oleh Cleopatra di masa lalunya. Minyak Zaitun pun memberikan manfaat tersendiri jika diaplikasikan diwajah khususnya diwajah kering dan keriput, demikian pula untuk merawat kesehatan kulit tumbuh secara keseluruan yang bisa dipakai sewaktu mandi,kulit tubuh akan terjaga kelembabannya dan terlihat lebih bercahaya

SUSU NABATI
Banyak istilah kecantikan yang sering kita dengan dengan menggunakan susu diantaranya: MAsker Susu, Mandi susu, Butter Susu yang semua itu adalah istilah salah satu cara untuk menjaga kulitnya agar tetap lebih sehat dan bercahaya

PRODUKSI
CV SAMUDRA

DI KEMAS
UD BUNGA BAKUNG ABADI

IJIN DEPKES
DEPKES RI NO PKD 20201800087